Begini Gejala Awal Kelainan Kolesterol, Bukan Hanya Orang Gemuk Lho!

Begini Gejala Awal Kelainan Kolesterol, Bukan Hanya Orang Gemuk Lho!
Ilustrasi - Pasien Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, berolahraga pada hari pertama Idulfitri, Kamis (13/52021). Foto: Ricardo/jpnn.com

Menurut Tri Juli, dokter dalam mendiagnosis dislipidemia tidak sebatas mempertimbangkan panduan angka-angka yang menunjukkan target kadar kolesterol total hingga kolesterol LDL atau kerap disebut kolesterol jahat.

"Ini nilai-nilai yang diinginkan, sebaiknya dicapai. Kalau mendeteksi kelainan itu kolesterol total di atas 240, kolesterol LDL di atas 160."

"Ini panduan umum saja dan masing-masing pasien punya target tertentu, apa dia kencing manis, kena serangan jantung, stroke, masalah ginjal dan sebagainya," kata dia.

Sebagai gambaran, kolesterol total yang diinginkan umumnya kurang dari 200 mg/dL dan dikatakan sedikit tinggi bila 200-239 mg/dL, sudah masuk kategori tinggi bila sudah di atas 240 mg/dL.

Untuk kolesterol LDL, optimalnya di bawah 100 mg/dL, mendekati optimal pada 100-129 mg/dL, sedikit tinggi bila 130-159 mg/dL, tinggi 160-189 mg/dL dan sangat tinggi lebih dari 190 mg/dL.

Untuk kolesterol HDL, dikategorikan rendah bila di bawah 40 mg/dL dan tinggi apabila di atas 60 mg/dL, sementara untuk trigliserida normalnya di bawah 150 mg/dL, sedikit tinggi 150-199 mg/dL, tinggi 200-499 mg/dL dan sangat tinggi di atas 500 mg/dL.

Dokter biasanya akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada mereka dengan kecurigaan kelainan lemak.

Kemudian, melakukan pemeriksaan fisik hingga meminta pasien menjalani pemeriksaan laboratorium yang yang umumnya mengharuskan mereka puasa 12 jam (tetap boleh minum air putih).

Begini gejala awal seseorang mengalami kelainan kolesterol, bukan hanya orang gemuk lho.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News