Begini Kata BMKG soal Gempa Besar di Jepang

Begini Kata BMKG soal Gempa Besar di Jepang
Ilustrasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Gempa magnitudo 7,0 yang mengguncang Jepang pada Sabtu (20/3) pukul 18.26 waktu setempat tidak akan berdampak ke Indonesia.

"Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena gempa Ishinomaki, Jepang ini tidak berdampak di Indonesia," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Sabtu malam.

Sebelumnya, dikabarkan gempa M7,2 terjadi di Prefektur Miyagi, Jepang pada Sabtu (20/3) pukul 18.26 waktu setempat dengan selanjutnya data pemutakhiran menunjukkan gempa itu berkekuatan M7,0.

Episenter gempa itu terletak pada koordinat 141,41 derajat bujur timur dan 38,53 derajat lintang utara, atau tepatnya berada di luat 27 kilometer (km) timur laut kota Ishinomaki dengan kedalaman dangkal yaitu 44 km.

Daerah itu berada di wilayah yang sebelumnya terdampak gempa besar pada 2011.

Menurut Daryono, gempa tersebut memiliki mekanisme sumber berupa sesar naik atau thrust fault yang berasosiasi dengan sumber gempa megathrust pada subduksi Lempeng Pasifik yang menujam ke bawah Jepang.

Dampak gempa itu di Miyagi dirasakan guncangan mencapai skala intensitas VI-VII MMI.

Namun karena struktur bangunan di wilayah tersebut dibangun berdasarkan standar bangunan tahan gempa maka hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya kerusakan.

Gempa M7,2 terjadi di Jepang pada Sabtu (20/3), kemudian data pemutakhiran menunjukkan gempa berkekuatan M7,0.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News