Begini Kata Bu Retno soal Kasus Kiai FM Diduga Mencabuli Santriwati

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati anak Retno Listyarti menyebut kasus dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati anak di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Jember, Jawa Timur harus diusut tuntas oleh polisi.
Kasus dugaan pencabulan santriwati oleh pengasuh ponpes berinisial Kiai FM itu heboh setelah istrinya, AH mengadukan perbuatan sang suami kepada polisi.
"Polisi perlu menindaklanjuti pelaporan istri terlapor, karena hal ini bukan delik aduan tetapi pidana murni," kata Retno dikonfirmasi JPNN.com, Rabu (11/1).
Dia menyebut dalam UU Perlindungan Anak, melakukan perbuatan asusila dengan anak adalah tindak pidana. Meskipun ada bantahan dari terlapor, katanya, laporan istri Kiai FM harus tetap diproses polisi.
"Jika memang tidak ditemukan alat bukti, barulah kasus dihentikan. Kalau ditemukan bukti pendukung minimal dua, maka kasus harus dinaikan statusnya dan dilanjutkan prosesnya," ucap Retno Listyarti.
Kasus dugaan kekerasan seksual terhadap santriwati anak pada salah satu ponpes di Jember ini merupakan satu dari tiga kasus yang menyita perhatian Retno di awal 2023.
Dua kasus lainnya adalah tindakan penamparan dan hukuman berdiri dengan satu kaki di salah satu MTs di Gresik, serta kekerasan berupa pembakaran santri oleh santri lainnya di salah satu ponpes di Pasuruan.
Retno lantas mengutip penjelasan polisi soal kasus dugaan pencabulan oleh Kiai FM yang diadukan sang istri.
Pemerhati anak Retno Listyarti menyoroti kasus Kiai FM, pengasuh ponpes diduga mencabuli santriwati di Jember sebagaimana pengaduan sang istri kepada polisi.
- Oknum Perwira TNI Lecehkan 7 Prajurit Pria Bawahannya, Ya Ampun
- Penipu Ini Menyamar sebagai Santriwati, Pekerja Tambang Jadi Korban, Pahit
- Cabuli 3 Bocah Sampai 30 Kali di Toilet Masjid, Kakek Ini Dijebloskan ke Sel Polsek Tampan
- Santriwati Dicabuli Pimpinan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sejak 2014
- Cabuli Sejumlah Santriwati, Pimpinan Ponpes di Sorong Ditangkap Polisi
- Heboh Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Santriwati di Cianjur, Pelakunya Tak Disangka