Begini Pandangan Fahri Hamzah soal Peran Milenial
Fahri melanjutkan, politikuslah yang diberi amanat untuk menjadi pendidik politik dan bangsa, diberi anggaran, akses kekuasaan, maupun uang negara untuk melakukan itu.
"Jadi amanat pertama adalah kepada para pemimpin politik," ujar mantan wakil ketua DPR ini.
Menurut dia, kalau sekarang ini menyaksikan milenial galau dan tidak sesuai dengan pandangan-pandangan politisi, di satu sisi itu adalah watak dari sebuah perubahan.
"Namun, yang penting adalah apakah kita (politisi) sudah memberi contoh yang cukup sehingga ekspektasi tentang kaum milenial itu memadai," ungkap aktivis mahasiswa 1998 itu.
Ia menambahkan amanat yang kedua adalah kepada tokoh dan agamawan.
Sebab, kata dia, tokoh dan agamawan juga punya mekanisme dan medium untuk membimbing kaum milenial supaya mereka memegang jati dirinya, maupun tuntunannya di dalam melangkah ke depan.
"Jadi kaum milenial itu tidak bisa disalahkan. Mereka tumbuh dengan zaman, ada kompleksitas yang memengaruhi mereka," katanya.
Oleh sebab itu, politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menambahkan politisi tidak boleh menanyakan apa yang sudah generasi milenial lakukan.
Fahri Hamzah menyampaikan pandangan soal peran milenial. Bagi Fahri, milenial tidak bisa disalahkan.
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- Milenial Punya Kesadaran Finansial Tertinggi, Namun Belum Memiliki Perencanaan Jangka Panjang
- Dorong Milenial Berinvestasi, Damai Putra group Gandeng Ratusan Agen Properti
- Siapa Milenial dan Gen Z yang Tertarik Pindah ke IKN?
- LENTERA, Asuransi yang Praktis dan Cocok untuk Milenial
- Milenial Apresiasi TNI AD dalam Mengintensifkan Komunikasi Sosial