Begini Pembuatan Perahu Untuk Pacu Jalur di Kuansing, Ada Ritual Magis

Begini Pembuatan Perahu Untuk Pacu Jalur di Kuansing, Ada Ritual Magis
Prosesi menarik jalur oleh masyarakat Kuansing, pada 2019 silam. Foto: Dispar Riau.

Hal itu dilakukan agar ketika pohon ditebang bisa terhindar dari roh jahat. Prosesi olah batin yang mengandung unsur magis juga dilakukan oleh pawang atau dukun.

Setelah prosesi menarik jalur selesai, selanjutnya kayu bulat itu dibuat jalur (perahu atau sampan).

“Biasanya dilakukan oleh satu orang ahli didampingi 5 orang asisten. Proses pembuatannya bisa menghabiskan waktu satu hingga dua bulan,” tutur Roni.

Biaya pembuatan satu jalur bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Kemudian setelah Maelo Jalur, seluruh warga kampung tadi makan bersama di lokasi yang tidak jauh dari tempat prosesi.

“Biasanya di bawah pohon rindang. Santapan yang dihidangkan adalah konji borayak (bubur khas Kuansing) yang dibungkus dengan daun pisang,” kata Roni.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dispar Riau, Beni Febrianto menuturkan, dalam prosesi Maelo Jalur biasanya harus melalui musyawarah desa.

Ada beberapa aturan yang harus disepakati untuk menjaga kekompakan.

Perahu yang digunakan pada Pacu Jalur bukan sembarangan. Pembuatannya harus melalui ritual khusus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News