Begini Prediksi Sri Mulyani soal Kondisi Ekonomi Indonesia pada 2021, Semoga Ada Titik Terang

Begini Prediksi Sri Mulyani soal Kondisi Ekonomi Indonesia pada 2021, Semoga Ada Titik Terang
Menkeu Sri Mulyani. Foto: JPNN

Lebih jauh Perry menegaskan dari sisi kebijakan BI berkoordinasi erat dengan pemerintah untuk sama-sama memulihkan ekonomi. BI juga sudah menurunkan suku bunga basis poin 100   tahun ini menjadi suku bunga acuan terakhir 4 persen.

"Ini level terendah sejak 2016," katanya.

BI, tegas Perry, mendukung pemulihan ekonomi terutama dengan memastikan likuiditas baik perbankan maupun pendanaan APBN sebagaimana yang telah disepakati dengan Kemenkeu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dengan bacaan dan analisis yang dilihat terutama aktivitas perekonomian di Kuartal II-2020, Kemenkeu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2020 -1,1 persen hingga 0,2 persen.

Dia menjelaskan lower end prediksi Kemenkeu yakni -1,1 persen itu menunjukkan Kuartal III-2020 masih mengalami negative gross.

Bahkan, lanjut dia, di Kuartal IV-2020 juga masih dalam zona sedikit di bawah netral. Sementara, kata dia, posisi pertumbuhan ekonomi 0,2 persen mengasumsikan Kuartal III dan IV recovery bisa terjadi, dan lebih untuk mengompensasi kontraksi yang sangat dalam pada Kuartal II-2020 lalu.

Mantan petinggi Bank Dunia yang karib disapa Ani itu juga mengungkap Kemenkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2021 adalah antara 4,5 persen hingga 5,5 persen.

"Ini didasarkan pada momentum pemulihan ekonomi terjaga meskipun ketidakpastian Covid-19 masih akan terjadi, semua prediksi mengenai vaksin baru akan bisa dilakukan secara luas, atau ditemukan dan dilakukan vaksinasi meluas pada Semester II-2021," kata Ani dalam rapat itu.

Sri Mulyani dan Perry Warjiyo memprediksi ekonomi 2021 berdasarkan analisis dan asumsinya di tengah pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News