Begini Rasanya Memakai Baju APD Hazmat dan Menjadi Paskibraka, Dikelilingi Ratusan Pasien Covid-19

Begini Rasanya Memakai Baju APD Hazmat dan Menjadi Paskibraka, Dikelilingi Ratusan Pasien Covid-19
Upacara bendera, para paskibraka memakai baju hazmat. Foto: IG @ganjarpranowo

Enrica berharap pandemi segera pergi dan kondisi kembali membaik. Ia juga mengajak semua masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

"Kepada para tenaga medis, tetap semangat dalam membasmi Covid-19 ya," pungkasnya.

Hal senada disampaikan Ahmad Iskandar, pengibar bendera merah putih lainnya. 

Dia mengatakan, tak pernah membayangkan akan bertugas mengibarkan bendera menggunakan pakaian hazmat seperti ini.

"Panas banget, sumpek juga. Tapi saya tetap semangat mengibarkan sang merah putih ke angkasa," jelas Ahmad.

Selain panas dan sumpek, mengenakan hazmat saat bertugas mengibarkan bendera menurut Ahmad memiliki banyak tantangan. Selain sulit untuk berjalan, sarung tangan yang digunakan juga licin dan bisa saja menghambat prosesi pengibaran.

"Rasanya panas banget, sumpek. Keringatnya banyak. Tantangannya ya itu, jalan susah dan sarung tangan ini kan licin. Kemungkinan talinya bisa terlepas. Tapi alhamdulillah lancar," ucapnya.

Selain Enrica dan Ahmad, para petugas upacara di Donohudan memang memakai pakaian sesuai protokol kesehatan.

Selain bertanggung jawab dan memastikan merah putih berkibar, para paskibraka ini harus melawan panas dan beratnya pakaian hazmat yang dipakainya selama upacara bendera HUT Kemerdekaan RI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News