Begini Upaya Kemendikbudristek Turunkan Angka Stunting 

Begini Upaya Kemendikbudristek Turunkan Angka Stunting 
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam, menyadari angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi. Foto tangkapan layar zoom 

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Dukungan itu dituangkan lewat penandatanganan kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Senin (7/2). 

Kerja sama ini merupakan upaya tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2001 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting. 

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam, menyadari angka stunting di Indonesia masih sangat tinggi. 

"Stunting di Indonesia menjadi masalah kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dan gotong royong dari berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini, tak terkecuali perguruan tinggi," terangnya 

Nizam menuturkan perguruan tinggi memiliki peran sangat penting dalam mengatasi permasalahan stunting. Sebab, terdapat banyak intelektual dan pakar dari berbagai bidang ilmu yang bisa berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. 

“Stunting tidak hanya masalah gizi, tetapi juga masalah air bersih, masalah akses pada bahan pangan yang berkualitas, pengelolaan keluarga, pernikahan dini, dan sebagainya," terangnya. 

Jadi, lanjut Nizam, aspeknya sangat luas dan membutuhkan pendekatan lintas disiplin dari para pakar maupun melalui kegiatan mahasiswa di dalam tridarma perguruan tinggi.

Sejauh ini, perguruan tinggi telah banyak berkontribusi menurunkan angka stunting di Indonesia. Melalui program Kampus Merdeka mahasiswa bisa mengasah kemampuan dan mempraktikkan ilmunya secara langsung di tengah masyarakat. 

Kemendikbudristek menempuh berbagai upaya dalam menurunkan angka stunting salah satunya dengan melibatkan BKKBN

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News