Sepak Bola Gembira Berujung Duka

Beginilah Pengakuan Saksi Mata Tewasnya Monang Sianturi

Beginilah Pengakuan Saksi Mata Tewasnya Monang Sianturi
Jenazah Monang Sianturi terbujur di RSUD HM Rabain. Foto: istimewa

jpnn.com, MUARA ENIM - Pesepak bola antar kampung Monang Sianturi harus meregang nyawa secara mengenaskan usai menjalani laga di turnamen sepakbola memperingati HUT Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (16/11) lalu.

Monang diketahui kehilangan nyawanya setelah sempat tak sadarkan diri sesaat setelah menjalani pertandingan.

Menurut keterangan Kris, rekan sejawatnya, Monang tak mendapatkan pertolongan medis yang baik usai tak sadarkan diri.

Kris menyebut bahwa tak ada tim medis yang bertugas karena telat hadir, dalam laga yang dijalani ini.

"Saya keliling cari tim medis atau ambulan sampai keluar stadion, Itupun untuk bawa korban ke rumah sakit terpaksa pakai mobil pemain," ungkapnya.

Belakangan tersebar sebuah video tentang bagaimana pria berusia 49 tahun tersebut tewas. Pemain PTBA ini secara mengenaskan hanya mendapatkan pertolongan seadanya dari rekan-rekannya.

Pada video ini, Monang nampak tak sadarkan diri dan kesulitan bernapas. Rekan-rekannya hanya bisa memberikan pijatan pada tangan dan dada korban seadanya.

Setelah wajah Monang nampak membiru, barulah korban dilarikan diri ke rumah sakit. Akhirnya, nyawa Monang pun tak terselamatkan karena telat mendapat penanganan intensif.(jpnn)

 


Monang diketahui kehilangan nyawanya setelah sempat tak sadarkan diri sesaat setelah menjalani pertandingan.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News