Beginilah Perasaan Para Dokter Usai Sukses Pisahkan Rahma-Rahmi

Beta mengatakan, sejak awal pihaknya memang tergerak untuk memberikan bantuan. Ia kemudian melihat fasilitas serta peralatan yang dimiliki RSAB. Mereka sepakat untuk membantu 'memperbaiki' ruang operasi dan ruang perawatan dengan teknologi yang mereka miliki.
"Kami support dengan teknologi yang kami punya," ujar Beta.
Gerakan bantuan dan dukungan dari sejumlah relawan ini menyalurkan energi positif bagi Warmin dan Junaidi. Mereka merasa tidak lagi sendiri. Junaidi merasa sangat berterima-kasih.
"Terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Kepri hingga prosesnya berjalan dengan baik," ujar Junaidi.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengapresiasi gerakan dukungan tersebut. Menurutnya, kejadian Rahma-Rahmi ini membuktikan bahwa sensitivitas masyarakat Kepri, khususnya Batam, masih cukup tinggi. Tidak peduli golongan, suku, dan agama masih mau membantu saudara yang kesusahan.
"Memang (jumlahnya) terbatas. Tapi di dalamnya ada komunitas yang beragam," ujar Amsakar.
Menurutnya, kondisi ini dapat menjadi modal dasar untuk mendesain Batam ke depannya. "Kalau semua (masyarakat) bisa berkontribusi, kerja pemerintah bisa lebih ringan," tuturnya.
Dokter Bedah Anak RSUD dr Soetomo, Dr Poerwadi, SpBA(K), juga merasa terharu dengan semangat masyarakat Kepri dalam operasi pemisahan bayi kembar siam ini. Ia salut dengan sikap gotong-royong masyarakat Kepri.
BATAM - Warmin Bahruddin merasa lega ketika mendengar dr Indrayanti, SpA-MARS mengumumkan tim dokter berhasil memisahkan kedua bayinya, Minggu (14/8)
- Temui Gubernur Herman Deru, Bupati OKU Paparkan 33 Usulan Bangubsus, Apa Saja?
- Dongkrak Ekonomi dan Wisata, Borobudur International Bike Week akan Jadi Event Tahunan
- Ini Jadwal Terbaru Tes PPPK Tahap 2, Ada Lokasi Lintas Provinsi
- PPPK 2024 Bakal Mendapat TPP, Seragam sama dengan PNS
- PPPK Paruh Waktu Naik Status juga Berdasar Penilaian Kinerja
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak