'Begpacker': Fenomena Bule Peminta Uang di Indonesia dan Kawasan Asia Lainnya

'Begpacker': Fenomena Bule Peminta Uang di Indonesia dan Kawasan Asia Lainnya
'Begpacker': Fenomena Bule Peminta Uang di Indonesia dan Kawasan Asia Lainnya

Kebanyakan dari mereka yang berharap mendapat fasilitas gratis tersebut memiliki kaitan dengan 'Rainbow Gathering', sebuah gerakan dari Amerika Serikat yang menentan konsumerisme dan media massa, ujar Juka.

'Begpacker': Fenomena Bule Peminta Uang di Indonesia dan Kawasan Asia Lainnya Photo: Farmers Yard Hostel pernah memiliki masalah dengan orang-orang yang ingin semuanya gratis tapi tak berikan kontribusi. (Foto: Koleksi Farmers Yard Hostel)

"Tidak ada pengemis," kata Babua Murjani, seorang anggota Rainbow Gathering di Bali.

"Seniman hanya melakukan penampilan saat jalan-jalan, mereka yang paham tidak berpartisipasi dalam budaya konsumer kapitalis yang sekarat."

"Untuk bisa keluar dan menampilkan seni di jalanan butuh keberanian, itu adalah bentuk revolusi," ujarnya.

Apakah penerapannya standar ganda?

Thailand telah mulai menegakkan aturannya lebih ketat untuk mewajibkan turis asing setidaknya memiliki THB 10.000, atau hampir Rp 5 juta, untuk memenuhi syarat imigrasi, menurut sebuah forum ekspat.

Namun sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan lembaga riset pasar yang berbasis di Inggris, YouGov menunjukkan 46 persen warga Thailand memiliki pandangan positif terhadap 'begpacker', sementara hanya 10 persen yang memiliki kesan negatif.

Di Thailand, seperti di bagian lain Asia Tenggara, ada budaya memberi sedekah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News