Bekas Polisi Bantai Puluhan Anak Kecil, Thailand Gencarkan Pemberantasan Narkoba

Bekas Polisi Bantai Puluhan Anak Kecil, Thailand Gencarkan Pemberantasan Narkoba
Kepemilikan senjata di Thailand tergolong tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara. (Reuters: Athit Perawongmetha)

Phra Kru Adisal Kijjanuwat, kepala biara dari kuil Rat Samakee, sekitar tiga kilometer dari lokasi mengatakan 19 korban akan dikremasi dalam upacara kelompok pada hari Selasa ini (11/10), sekaligus mengakhiri tiga hari upacara perkabungan untuk keluarga.

Dia mengatakan jenazah-jenazah itu akan dikremasi pada saat yang sama di atas tungku pembakaran terbuka berbahan bakar arang untuk menghindari keluarga dari keharusan menunggu berjam-jam untuk menyelesaikan upacara secara berturut-turut.

"Kami hanya memiliki satu tungku di kuil dan kami tidak akan dapat mengkremasi semua korban pada saat yang bersamaan, dan saya tidak ingin ada keluarga yang harus menunggu proses kremasi yang lama," kata Adisal.

"Setelah melihat kesedihan mereka, saya pikir akan lebih baik jika kita dapat mengadakan upacara bersama dan semua kerabat dapat melewati tahap akhir dari peristiwa yang menyakitkan ini bersama-sama," katanya.

Biksu itu mengatakan tungku sementara juga sedang dipasang di dua kuil terdekat lainnya yang akan mengkremasi korban yang tersisa.

Dia mengatakan bahwa lima keluarga telah memilih mengadakan upacara pemakaman mereka secara terpisah dari yang kelompok.

Polisi mengidentifikasi pelaku pembantaian itu yakni Panya Kamrap, yang berusia 34 tahun, seorang sersan polisi yang dipecat awal tahun ini setelah didakwa kasus narkoba.

Motif yang jelas untuk pembunuhan itu mungkin tidak akan pernah diketahui karena Panya bunuh diri, tetapi polisi mengatakan mereka menganggap masalah keuangan dan perkawinannya, serta riwayat penggunaan narkoba, sebagai faktor penyebabnya.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha memerintahkan pencatat pemerintah untuk mencabut lisensi senjata pemilik yang dilaporkan berperilaku 

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News