Belajar dari Aceh, Reduksi Konflik Papua Dengan Dialog
Kamis, 27 September 2012 – 11:05 WIB

Belajar dari Aceh, Reduksi Konflik Papua Dengan Dialog
Apa yang dilakukan pihaknya hanya untuk mencari informasi formulasi apa yang paling tepat untuk nantinya menjadi satu masukan bagi pemerintah pusat yang selanjutnya mengambil langkah-langkah.
Ifdhal setuju konsep dialog tersebut nantinya tak sama seperti yang sudah-sudah. Menurutnya dialog harus melibatkan para pihak yang selama ini 'ribut'. Tak bisa hanya membawa perwakilan dari kelompok tertentu kemudian dianggap telah menggelar dialog. "Semua pihak dilibatkan lebih baik," katanya.
Sekalipun dalam dialog itu nantinya dalam menelorkan kesepakatan harus ada yang dikorbankan, namun jika hal tersebut untuk kebaikan bersama maka masing-masing pihak haruslah legowo.
"Dalam memutuskan dua pemahaman memang harus ada yang dikorbankan, tak biasa pemerintah hanya memenangkan pendapat. Begitu pula dengan kelompok yang berseberangan harus dituruti tetapi bagaimana ada solusi jalan tengah yang nantinya disepakati untuk menciptakan kondisi yang lebih baik," paparnya.
JAYAPURA - Merespon niat pemerintah pusat untuk menggelar dialog Jakarta-Papua untuk menyelesaikan akar persoalan yang selama ini terjadi di Papua,
BERITA TERKAIT
- Lantik 29 Pejabat, Gubernur Luthfi: No Titip-Titip, No Jastip
- Daftar Tunggu Haji di Sumsel Mencapai 30 Tahun
- Potensi Pidana Menjerat Pengemudi Nissan yang Tabrak Siswa SMA 5 Bandung
- 2.050 Karung Bawang Merah Diselundupkan dari Malaysia ke Bengkalis, Lihat
- 9 Dari 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Batal Berangkat
- Dukung Asta Cita, Pemprov Sumsel Selaraskan Program 3 Juta Rumah dengan Visi Misi HDCU