Belajar dari Covid-19, Kemendikbudristek Evaluasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan

Belajar dari Covid-19, Kemendikbudristek Evaluasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan
Plt Dirjen Dikti Nizam. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek Nizam mengatakan pandemi Covid-19 memberikan makna mendalam, di mana semua pihak perlu sama-sama belajar, bergotong royong untuk kembali menyehatkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

Menurut Nizam, gotong royong antara dunia pendidikan dan segenap elemen masyarakat untuk saling mendukung dan menguatkan menjadi kunci keberhasilan bangsa untuk menghadapi pandemi dan bertahan di peradaban baru.

"Salah satu hasil belajar dari Covid-19 adalah evaluasi pendidikan kedokteran dan kesehatan dengan menghadirkan kurikulum yang adaptif untuk penanganan pandemi dan tantangan kesehatan global," kata Dirjen Nizam, Minggu (18/7).

Dia menjelaskan, pendidikan kedokteran dan kesehatan sebagai bagian dari pendidikan tinggi selalu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, terutama sejak terbitnya UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran, UU No.36/2014 tentang Tenaga Kesehatan, UU No.38/2014 tentang Keperawatan dan UU No.4/2019 tentang Kebidanan.

"Kebijakan sistem penjaminan mutu pendidikan kedokteran juga sangat holistik dan komprehensif sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Kedokteran, dan melibatkan peran semua pemangku kepentingan pendidikan kedokteran," terangnya.

Saat ini, lanjut Nizam, terdapat 91 Fakultas Kedokteran (FK), di mana 30 persen prodi kedokterannya telah terakreditasi A, dan 47 persen terakreditasi B oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).

Selain akreditasi, penjaminan mutu lulusan juga dilakukan melalui uji kompetensi nasional (UKMPPD). Hasil UKMPPD hingga saat ini juga menunjukkan perkembangan yang baik, dan mengindikasikan bahwa intervensi UKMPPD telah mendorong perbaikan input dan proses pembelajaran di tiap FK.

Nizam menjelaskan, sejak 2014, telah dihasilkan sekitar 70 ribu dokter lulusan UKMPPD dengan persentase kelulusan yang membaik setiap tahunnya, di mana telah dicapai lebih dari 80 persen pada akhir 2020.

Kemendikbudristek mengevaluasi pendidikan kedokteran dan kesehatan belajar dari kasus pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News