Belajar dari Pengalaman Warga Asal Indonesia yang Bekerja Profesional di Australia

Belajar dari Pengalaman Warga Asal Indonesia yang Bekerja Profesional di Australia
Rachma Juliastuti sekarang kerja di online retailer sejak tahun 2020 akhir. (Koleksi pribadi)

"Misal kalau kita ke dokter atau ke bank, kalau pas suami tidak bisa ikut, kita masih bisa melakukannya sendiri," ujarnya.

"Juga berguna bila ada keadaan darurat misalnya memanggil ambulans atau polisi bila sesuatu terjadi dengan diri kita," kata Rachma.

Berkenaan dengan bahasa tersebut Rachma menjelaskan pengalaman lucu yang dialaminya berkenaan dengan kata-kata "slang' dalam bahasa Inggris. 

"Suamiku biasa menyebut yesterday itu yessy. Suatu hari ada kumpul keluarga, suami dan sepupunya cowok-cowok ngomong yessy-yessy," katanya.

"Saya kira mereka membicarakan cewek lain ternyata yessy itu singkatan dari yesterday," ujar Rachma.

Membentuk jaringan sosial

Dalam pengalaman Ares Rheantoro yang bekerja di industri minyak dan gas, jaringan sosial dalam industri tersebut sangat membantu untuk mendapatkan pekerjaan.

Ares sejak tahun 2017 menetap di ibukota Australia Selatan Adelaide bersama keluarganya setelah sebelumnya pernah bekerja di Indonesia dan di ibukota Uni Emirat Arab Abu Dhabi.

"Sejak tahun 2019, saya mendapatkan pekerjaan di Darwin namun karena kemudian ada pandemi, saya banyak bekerja dari rumah di Adelaide. Namun sekarang dengan perbatasan di dalam Australia juga sudah dibuka kembali saya bisa mengunjungi proyek saya di Darwin," kata Ares yang  memiliki latar belakang di teknik mesin tersebut.

Australia sudah membuka diri bagi kedatangan internasional termasuk dari Indonesia untuk hidup dan bekerja

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News