Belajar di Rumah, Membangun Kesadaran Bahwa Pendidikan Anak Tanggung Jawab Orang Tua
Guru memberi tugas membuat video kegiatan hari itu yang bisa dijadikan contoh berbuat baik kepada orang tua.
“Dia rekam kegiatannya ketika membantu orang tua mencuci pakaian, menjaga adiknya yang masih balita, merapikan tempat tidur dan membersihkan lantai rumah tinggalnya," tutur politikus kelahiran 7 Juli 1954 itu.
Dari komunikasinya dengan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Padang Bandung, Dukun Kabupaten Gresik, Zakiyatul Faikhah, diketahui bahwa kegiatan pembelajaran anak di rumahnya masing-masing tidak harus mengacu jadwal pembelajaran di sekolah.
Guru-guru diminta mengatur ritme pembelajaran siswanya. Jangan sampai anak-anak di rumah justru belajar, tanpa memiliki waktu bagi fisik, mental dan otaknya untuk beristirahat.
Apa pun kekurangan dan kelebihan yang dihadapi sekolah, orang tua dan siswa di Gresik ini masih lebih beruntung, kata Prof Zainuddin, tentu berbeda dengan mereka yang tidak mampu mengakses fasilitas teknologi informasi karena faktor ekonomi atau geografis seperti mereka yang ada di daerah tertinggal, terluar dan terdepan.
"Mereka hanya bisa berharap memperoleh edukasi dari saluran teknologi komunikasi yang ada dalam jangkauannya seperti radio atau televisi. Selebihnya benar-benar tergantung kesadaran dan kemauan mereka untuk belajar mandiri di rumah karena darurat pandemi," tandas PNS Kementerian Agama tahun 1981-2014 itu. (fat/jpnn)
Profesor Zainuddin Maliki menilai, proses siswa belajar di rumah yang ada sejauh ini umumnya berjalan seadanya.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19