Belajar Menanggapi Ancaman Perubahan Iklim dari Keluarga Migran di Australia
Lu Yang mengatakan anak-anak mereka meminta agar mengurangi pengurangan plastik saat membungkus bekal makan siang mereka.
Keluarga Yang semakin sadar soal penggunaan plastik, termasuk mertua Lu yang tinggal di sebuah motel milik keluarga Yang.
Video: Lu Yang (ABC News)
Saat Lu pertama kali datang ke Australia dari China di tahun 2007, ia tidak terlalu mengenal hal-hal yang bisa berdampak pada lingkungan.
"Hal pertama yang saya pelajari di sini adalah memilah sampah dan mendaur ulang," ujar Lu.
"Ada tempat sampah berwarna kuning, hijau, dan hitam, saya belajar dari tetangga bagaimana melakukannya."
"Sekarang setelah anak-anak pulang ke rumah dari sekolah, mereka menceritakan belajar soal menjaga lingkungan … dan mengajak kami untuk tidak membungkus bekal makan siang dengan plastik."
China masih menjadi negara pembuang gas rumah kaca terbesar di dunia, sekitar 10.06 gigaton di tahun 2018
- Pemprov Sumsel & Kedubes Kanada Berkolaborasi, Perkuat Penanganan Perubahan Iklim
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Indonesia Technology Investment Summit 2024: Solusi Berkelanjutan di Era Digital
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh