Belalang Bisa Dijadikan Peluang Usaha

Belalang Bisa Dijadikan Peluang Usaha
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (kanan) melakukan kunjungan kerja ke lokasi food estate di Sumba Tengah. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SUMBA TENGAH - Kementerian Pertanian sedang menyusun program perluasan kawasan food estate Sumba Tengah yang direncanakan berlangsung hingga 2024.

Food Estate menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo ialah implementasi arahan Presiden Joko Widodo untuk menyediakan ketersediaan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia.

Kawasan food estate di Kabupaten Sumba Tengah yang diresmikan presiden pada Februari 2021 memiliki luas lahan 11 ribu hektare, terdiri dari kawasan lahan yang telah ditanami padi seluas 5.400 hektare dan 5.600 hektare ditanami jagung serta palawija.

"Dengan segala upaya, kita yakinkan bahwa Sumba Tengah dan NTT tidak main-main merubah kehidupan dan peradaban. Saya datang menangkap keseriusan. Sumba Tengah jangan mau kalah dengan daerah yang lain, apalagi dengan sesama daerah di NTT," kata Syahrul.

Saat mendampingi Kunjungan Kerja Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kepulauan Sumba, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah Umbu Kalikut Pari mengatakan hasil panen para petani dari kawasan food estate sangat menggembirakan.

Dia menegaskan kehadiran food estate telah memberikan dampak positif terhadap pembangunan sektor pertanian karena meningkatkan produktivitas dan menambah frekuensi panen tanaman pangan menjadi dua kali.

"Petani di Sumba Tengah sudah memanen jagung dan sedang mempersiapkan lahan untuk menanam tanaman padi dan palawija," kata Umbu.

Dia pun mengapresiasi kinerja petani dan penyuluh serta kehadiran mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa yang mendampingi petani dalam pengembangan kawasan food estate di Sumba Tengah.

Insan pertanian harus bisa mengambil peluang dari wabah ini dengan menjadikan belalang sebagai peluang usaha.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News