Belanja Kementan 254 Persen Lebih Efektif bagi Pertumbuhan Ekonomi

Belanja Kementan 254 Persen Lebih Efektif bagi Pertumbuhan Ekonomi
Mentan Amran menggunakan teknologi canggih drone untuk tabur pupuk dan benih padi di sawah. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Terobosan kebijakan pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti produktif. Hal itu karena peningkatan belanja barang alat, dan mesin pertanian (alsintan), serta input produksi di daerah sebesar 1 persen meningkatkan pertumbuhan ekonomi subsektor pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian di provinsi sebesar 0,33 persen.

Sedangkan peningkatan belanja barang kapal penangkap ikan sebesar 1 persen akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Subsektor Perikanan daerah sebesar 0,13 persen. Rasio efektivitas belanja sektor pertanian dibandingkan dengan sektor perikanan mencapai 254 persen.

Seperti yang tercatat dalam hasil kajian Direktorat Keuangan Negara dan Analitis Moneter, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bertajuk “dampak belanja barang Produktif Kementerian/Lembaga terhadap pertumbuhan daerah”. Produktivitas sektor pertanian mengungkit pertumbuhan Indonesia lainnya.

Untuk membaca situasi yang terjadi, khususnya pencapaian ekonomi serta tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi Kajian Opini Publik Indonesia) mengadakan Diskusi Publik yang bertajuk “Potret Pembangunan Era Jokowi”.

Diskusi bertempat di The Hermitage Hotel, Jl. Cilacap No.1 Menteng Kec. Menteng, Jakarta pukul 13.30-16.00. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Perencanaan Mikro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas, Eka Chandra Buana, Setianto; Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik, Setianto, S.E., M.Si, Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik; Rektor Universitas Paramadina, Prof. Firmanzah, Ph.D; Pengamat Ekonomi, Dr. Ichsanuddin Noorsy, B.Sc., S.H., M.Si dan Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo.

Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana, S.E. MA, dalam diskusi menyatakan, bidang yang secara positif berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia adalah pertanian. “Indonesia masih tergantung terhadap komoditas sehingga pertanian menjadi faktor penting dalam perekonomian Indonesia. Pertanian mengalami kenaikan 3,7 persen pertumbuhan ekonomi. Pertanian dibutuhkan untuk dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia.

Berbagai terobosan kebijakan dalam pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan Kementerian Pertanian dinilai sangat signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini diperoleh dari hasil kajian Direktorat Keuangan Negara dan Analitis Moneter, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang merilis kajian terkait “dampak belanja barang Produktif Kementerian/Lembaga terhadap pertumbuhan daerah”.

Kunto Adi Wibowo, Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI mengatakan bahwa efektivitas belanja negara di sektor pertanian terepresentasi dari persepsi positif para petani terhadap kondisi ekonomi saat ini dan program-program pemerintah.

Rasio efektivitas belanja sektor pertanian dibandingkan dengan sektor perikanan mencapai 254 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News