Belanja Online Makin Ramai Jelang Idulfitri, Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan mengatasnamakan Bea Cukai di momen Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Data terbaru menunjukkan kasus penipuan semacam ini terus meningkat.
Terlebih buat kamu yang suka belanja, lebih berhati-hati, karena modus online shop tercatat jadi yang paling mendominasi.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo membenarkan kasus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai mengalami lonjakan sebesar 28,72 persen pada 2024.
Adapun totalnya ada sebanyak 5.939 pengaduan, baik melalui Bravo Bea Cukai, media sosial @beacukaiRI, maupun layanan informasi pada kantor vertikal Bea Cukai.
Dari data tersebut, modus penipuan melalui online shop menduduki peringkat pertama dengan total 3.427 kasus atau meningkat 47,65 persen.
“Hal ini tentu menuntut kita untuk lebih berhati-hati, jangan sampai menjadi korban, terlebih menjelang Idulfitri,” kata Budi dalam keterangannya, Senin (10/3).
Karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan dengan meningkatnya aktivitas belanja daring saat menjelang Idulfitri.
Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan mengatasnamakan Bea Cukai menjelang Idulfitri
- Eks Tim Mawar Kopassus Siap Dukung Dirjen Bea Cukai Tingkatkan Pendapatan Negara
- Layanan Kepabeanan Bea Cukai Tanjung Emas Makin Efisien Berkat DO Online
- Gali Potensi Ekspor Daerah, Bea Cukai Beri Pendampingan Kepada Pelaku Usaha
- Lewat Kegiatan Ini, Siswa Dikenalkan Peran Bea Cukai dalam Menjaga Ekonomi Nasional
- Kanwil Bea Cukai Jatim I Musnahkan 12 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp 17 Miliar
- Bea Cukai Kudus Musnahkan Barang Ilegal dengan Berat Lebih 10 Ton, Ada Rokok dan MMEA