Belum Ada Sejarahnya Indonesia Keok dari Denmark di Final!

Belum Ada Sejarahnya Indonesia Keok dari Denmark di Final!
Tim Piala Thomas Indonesia. Foto: badmintonindonesia

jpnn.com - KUNSHAN - Untuk ke-19 kalinya, Indonesia menjejakkan kakinya di partai final Piala Thomas. Dari jumlah tersebut, 13 di antaranya membuat Merah Putih berkibar paling tinggi.

Ya, Indonesia mengukuhkan diri menjadi juara ajang paling bergengsi di nomor beregu putra ini pada tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000 dan 2002. Sejauh ini, Indonesia masih menjadi negara paling banyak mengoleksi Thomas Cup, diikuti Tiongkok (sembilan gelar), Malaysia (lima gelar) dan Jepang (satu gelar). Sementara pada tahun 1967, 1982, 1986, 1992, dan 2010, Indonesia harus puas menjadi yang kedua.

Dari 13 kali menjadi jawara Tepok Bulu regu putra, empat di antaranya setelah mengalahkan Denmark. Itu terjadi pada di Tokyo 1964, Indonesia menang 5-4 (dari 1949 sampai 1982, final Piala Thomas masih sembilan partai). Kemudian di Jakarta 1973, tuan rumah menang 8-1.

Pertemuan ketiga Indonesia vs Denmark, terjadi pada 1979, juga di Jakarta. Indonesia Raya berkumandang setelah Rudy Hartono, Liem Swie King dan kawan-kawan menang mudah banget..9-0.

Perjumpaan terakhir Indonesia dan Denmark di final, terjadi pada tahun 1996 di Hong Kong. Dengan menurunkan Joko Supriyanto, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, Hariyanto Arbi, Bambang Supranto/Rudy Gunawan, dan Alan Budi Kusuma, Indonesia menang telak 5-0.

Setelah pertemuan Indonesia vs Denmark 1996 itu, Merah Putih masih berjaya di tiga edisi Thomas Cup berikutnya (1998, 2000 dan 2002). Sementara Denmark, di tiga musim itu hanya sampai semifinal.

Minggu (22/5) siang ini, Indonesia dan Denmark akan melakoni pertemuan kelima di final Piala Thomas. 

Denmark penuh ambisi, ingin menjadi juara untuk pertama kalinya. Bahkan, andai target itu tercapai, tim terkuat di Eropa itu bisa dicap menjadi juara dengan sempurna. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News