Perampokan Sadis di Pulogadung

Belum Ada Tanda Penganiayaan Korban Sekapan Pulogadung

Belum Ada Tanda Penganiayaan Korban Sekapan Pulogadung
Garis polisi atau police line. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JPNN.Com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Agung Budijanto mengungkapkan, pihaknya belum menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap krban penyekapan di rumah milik Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Namun, korban memang mengalami lecet.

Agung menuturkan, para korban mengalami lecet bukan karena penganiayaan. Melainkan akibat berdesak-desakan selama disekap dalam toilet yang diisi sebelas orang.

"Kekerasan kami enggak lihat karena posisinya ada di ruang yang sempit dengan banyak orang. Tapi dikhawatirkan juga ada hal-hal yang berbenturan atau apa," kata Agung saat menjenguk korban di Rumah Sakit Kartika, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12).

Karenanya polisi pun perlu melakukan autopsi terhadap enam korban tewas termasuk Dodi. Sedangkan lima korban selamat akan divisum.

Tindak perampokan terjadi di kediaman Dodi di Jalan Pulo Mas Utara nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Sebanyak sebelas penghuni rumah, disekap dalam kamar mandi seluas 1,5 m x 1,5 m.

Penyekapan tersebut, mengakibatkan enam orang meninggal dunia lantaran kehabisan oksigen. Mereka adalah Dodi Triono (59), Tasrok (40) dan Yanto. Sedangkan, tiga yang meninggal lainnya masih di bawah umur, inisial DAAP (16), DFD alias Gema (9), dan A (9).

Sementara, korban yang masih hidup bernama Emi (41), Santi (22), Windi (23) dan Fitriani (23). Kemudian anak di bawah umur inisial ZKA (14) alias Anet.

Agung menjelaskan, untuk korban selamat belum bisa diminta keterangannya. Sebab, kelima korban masih trauma dan tengah menjalani perawatan medis.

JPNN.Com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Agung Budijanto mengungkapkan, pihaknya belum menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap krban penyekapan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News