Belum Dihantam Bencana, Shelter Tsunami Waskita Karya Sudah Roboh, Yassalam

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan bahwa tempat evakuasi sementara (TES) atau shelter tsunami di NTB yang pengerjaannya di bawah kontrol PT Waskita Karya pada 2014 lalu, kini sudah roboh.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan pihaknya sudah mengirim tim untuk melihat kondisi bangunan yang dikerjakan dengan nilai Rp20 miliar itu.
"Yang jelas sesuai foto-foto yang saya lihat, mungkin juga rekan-rekan pernah fotonya. Bangunannya sudah sebagian roboh, sebagian ini. Jadi, tidak bisa digunakan artinya," kata Asep di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/8).
Asep menyampaikan KPK juga sedang mengkaji bahan bangunan Shelter Tsunami tersebut.
KPK, lanjut Asep, juga memanggil saksi dan ahli untuk melihat peristiwa korupsi dari pembangunan Shelter Tsunami itu.
"Kami mendatangkan ahli, ya, ahli konstruksi maupun ahli penghitungan kerugian negara," kata Asep.
Diketahui, KPK sedang mengusut dugaan korupsi pembangunan tempat evakuasi sementara (TES) atau shelter tsunami di NTB. Penyidikan dugaan korupsi ini dilaksanakan sejak 2023.
Sejauh ini baru dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka, rinciannya seorang merupakan penyelenggara negara dan lainnya berasal dari BUMN.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan pihaknya sudah mengirim tim untuk melihat kondisi bangunan yang dikerjakan dengan nilai Rp20 miliar itu.
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance
- KPK Periksa 2 Anggota DPR Terkait Dugaan Tipikor Dana CSR Bank Indonesia