Belum Punya Rumah, Royalti untuk Pesantren

Belum Punya Rumah, Royalti untuk Pesantren
Habiburrahman El Shirazy, penulis Ketika Cinta Bertasbih kebanjiran permintaan. Meski begitu, royalti novelnya untuk memenuhi kebutuhan pesantren. Ia sendiri mengaku belum memiliki rumah.
Kini kegiatan Abik pun padat merayap. Selain menulis, dia juga mengisi seminar-seminar, termasuk mengawal sinetron KCB di layar kaca. Maklum, selain menjadi salah satu tokoh pemeran, dia juga penulis skenario sinetron itu. "Sekarang kan ada laptop dan modem. Jadi bisa menulis kapan dan di mana saja. Makanya, saat di lokasi syuting, saya minta disediakan ruang khusus untuk aktivitas menulis. Jadi, setelah selesai syuting, saya langsung ke kamar dan menulis," kata pria yang pernah menjadi tokoh perubahan Indonesia pada 2007 itu.

 

Jejak Abik menjadi seorang penulis pun diikuti oleh adik-adiknya. "Tak jarang dia membagi ilmu dan pengalamannya selama menjadi penulis. "Adik saya, Hanif Sirsaeba, Ahmad Mujib, dan Ali Imron, juga sudah menulis beberapa buku. Mereka termotivasi melihat kakaknya menulis," ujarnya. (rizal/jpnn/c1/kum)

Novel Ketika Cinta Bertasbih semakin terkenal saja. Setelah filmnya sukses, kini ada lanjutannya, sinetron.  Setiap hari tayang di layar kaca


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News