Belum Sesuai Target, Jumlah Kunjungan Wisman Cukup Baik

Belum Sesuai Target, Jumlah Kunjungan Wisman Cukup Baik
Wisatawan mancanegara asal Tiongkok saat berjalan-jalan di kawasan Kuta, Badung, Bali. Foto: Miftahudin/Radar Bali

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, faktor harga tiket pesawat menjadi salah satu pendorong minat wisatawan untuk bepergian.

Selain faktor harga, kondisi alam bisa berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan. Pada 2018 banyaknya bencana alam membuat realisasi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) belum setinggi yang diharapkan.

Pemerintah menargetkan kunjungan wisman 2018 mencapai 17 juta jiwa. Namun, realisasinya hanya 15,8 juta jiwa.

Bencana memang sempat terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Contohnya, gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB); letusan Gunung Agung di Bali; gempa di Palu, Sulawesi Selatan; serta tsunami di Banten dan Lampung.

Suhariyanto mengatakan, faktor tersebut membuat wisman urung pelesir ke Indonesia, terutama di daerah-daerah wisata.

"Pada waktu-waktu tertentu yang berdekatan dengan kejadian bencana, mereka khawatir akan terjadi bencana susulan,” ujar Suhariyanto, Jumat (1/2).

Namun, menurut pria yang kerap disapa Kecuk itu, realisasi 15,8 juta jiwa wisman pada 2018 sudah cukup baik meski belum mencapai target.

Sebab, angka realisasi itu tumbuh positif 12,58 persen jika dibandingkan dengan kedatangan wisman pada 2017 sebanyak 14,03 juta orang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, faktor harga tiket pesawat menjadi salah satu pendorong minat wisatawan untuk bepergian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News