Belum Terbukti Secara Klinis, Pakar Minta Warga Tidak Terjebak Euforia Khasiat Kayu Bajakah

Belum Terbukti Secara Klinis, Pakar Minta Warga Tidak Terjebak Euforia Khasiat Kayu Bajakah
Belum Terbukti Secara Klinis, Pakar Minta Warga Tidak Terjebak Euforia Khasiat Kayu Bajakah

Menyikapi risiko ekploitasi tanaman bajakah di alam, LIPI meminta aparat berwenang di wilayah yang memiliki potensi tanaman bajakah untuk melakukan upaya-upaya perlindungan tanaman dan habitatnya.

"Kita menghimbau otoritas setempat waspada dan melakukan perlindungan, mungkin bisa dimulai dari kepala desa atau kalau itu ada di Kawasan konservasi jadi kewenangan BKSDA untuk menjaga habitat tanaman itu di wilayahnya. Dan memberikan pemahaman bagi warga untuk tidak mengeksploitasi kayu Bajakah di alam." Kata Dr. Ir Joeni.

"Meski bukan tanaman yang dilindungi tapi tetap perlu pengaturan untuk mengaksesnya. Karena bayangkan kalau diambil tidak secara bertanggung jawab, sampai dicabut ke akar-akarnya, nanti pohonnya habis, warga lokal sendiri yang rugi, karena mereka akan kesulitan mendapatkannya jika membutuhkan." Tambahnya.

Apalagi sejak tahun 2013 Indonesia telah meratifikasi protocol Nagoya, sebuah aturan internasional terkait mekanisme mengakses sumber daya alam hayati dan pemanfaatannya di alam liar.

"Sesuatu apapun yang diambil dari kawasan konservasi itu harus ada izinnya yang dikeluarkan oleh KLHK. Dan mengambil sampel itu pun ada kuotanya. Kalau termasuk tanaman langka dan dilindungi itu tidak boleh diambil bahkan. Dan ada sanksi hukumnya. Jadi kita tidak boleh sembarangan," katanya.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ( Pemprov Kalteng) mengaku berencana untuk mematenkan kayu bajakah. Peneliti mengatakan tanaman bajakah sangat kaya kandungan senyawa aktif antioksidan yang efektif menangkal radikal bebas dalam tubuh sehingga sangat potensial sebagai obat anti kanker.

Bajakah antara lain mengandung senyawa fenolik, steroid, tannin, alkaloid, saponin, terpenoid, hingga alkaloid.

Simak informasi studi, bekerja, dan tinggal di Australia hanya di ABC Indonesia dan bergabunglah dengan komunitas kami di Facebook..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News