Belum Terbukti Secara Klinis, Pakar Minta Warga Tidak Terjebak Euforia Khasiat Kayu Bajakah

Belum Terbukti Secara Klinis, Pakar Minta Warga Tidak Terjebak Euforia Khasiat Kayu Bajakah
Belum Terbukti Secara Klinis, Pakar Minta Warga Tidak Terjebak Euforia Khasiat Kayu Bajakah

Kondisi ini memicu kekhawatiran akan kelestarian tanaman kaya khasiat itu dialam. Banyak pihak khawatir tanaman bajakah di alam akan dieksploitasi oleh orang-orang yang hendak mencari keuntungan dari situasi ini.

Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Joeni Setijo Rahajoe mengingatkan meski hasil penelitian siswi SMAN 2 Palangkaraya perlu diapresiasi namun warga diminta untuk tidak terjebak dalam euforia khasiat tanaman bajakah karena belum teruji secara klinis.

"Saya harap masyarakat bijaksana menyikapi khasiat tanaman bajakah yang sedang viral ini, karena apakah betul tanaman bajakah ini benar-benar terbukti bisa menyembuhkan kanker atau tidak, itu masih perlu melalui tahapan proses uji klinis yang panjang. Dan setahu saya kanker itu penyakit yang tidak mudah proses penyembuhannya." Kata Joeni.

Pakar ekologi hutan lulusan Universitas Hokkaido Jepang ini juga mengatakan untuk diakui sebagai obat kanker, tanaman bajakah masih perlu dilakukan pra klinis (melalui serangkaian uji hewan percobaan) hingga uji klinis pada manusia untuk menguji aspek keamanan dan khasiat. Baru setelah itu statusnya dari obat tradisional (jamu) bisa meningkat menjadi bentuk sediaan obat herbal terstandar maupun sediaan fitofarmaka.

Sementara tahapan itu belum dilakukan, Joeni mengingatkan risiko mengkonsumsi herbal ini bagi warga terutama pasien kanker yang hendak menjajal khasiat tanaman bajakah.

"Masyarakat perlu tahu, kalau obat herbal itu biasanya memerlukan proses yang lama untuk bisa menyembuhkan. Jadi tidak serta merta sembuh. Jadi pasien kanker maupun warga biasa tetap harus waspada."

"Karena tanaman bajakah jenisnya sangat banyak, jenis apa yang digunakan dalam riset anak SMA itu apa kita tidak tahu. Dan saya perhatikan orang yang menjual kayu bajakah di sosmed itu terlihat bahwa itu jenisnya berbeda-beda. Jadi harus hati-hati, beda jenis beda khasiat. Bahkan ada yang mengingatkan ada jenis yang justru beracun.

Patuhi protokol Nagoya
Belum Terbukti Secara Klinis, Pakar Minta Warga Tidak Terjebak Euforia Khasiat Kayu Bajakah Photo: Pohon Bajakah terancam kelestariannya di habitat aslinya jika dieksploitasi besar-besaran. (Istimewa)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News