Belum Terlihat Tanda Prabowo Segera Membentuk Badan Penerimaan Negara

jpnn.com - JAKARTA - Tanda-tanda presiden terpilih Prabowo Subianto segera membentuk Badan Penerimaan Negara (BPN) hingga kini belum terlihat.
BPN disebut pemisahan Bea Cukai dan Direkorat Jenderal Pajak dari Kementerian Keuangan. Pembentukan Badan ini sebelumnya masuk dalam Asta Cita visi misi Prabowo-Gibran.
BPN direncanakan bertugas untuk meningkatkan rasio pajak. Cita-cita tersebut tentu diapresiasi dan disambut suka cita banyak pihak di tengah harapan menggenjot pendapatan negara.
Namun, saat dipanggil Prabowo untuk mengisi kabinet yang baru ke kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10) kemarin, Sri Mulyani tidak tahu perihal pemisahan yang dimaksud.
"Enggak ada (Kemenkeu dipisah)," ucap Sri Mulyani.
Saat ditanya posisinya di kabinet mendatang, Sri Mulyani menyatakan tetap sebagai Menteri Keuangan.
"Pada saat pembentukan kabinet beliau (Prabowo Subianto) meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan kembali," kata Sri Mulyani.
Sementara itu pengamat ekonomi dan kebijakan publik, Yanuar Rizky menyebut rencana pembentukan BPN positif untuk keuangan negara. Yanuar meyakini BPN dapat berperan mendongkrak pendapatan negara.
Belum terlihat tanda Prabowo Subianto segera membentuk Badan Penerimaan Negara yang sebelumnya diproyeksikan dapat menggenjot pendapatan negara.
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!