BEM SI Ultimatum Jokowi, Ferdinand: Mahasiswa Mempersulit Hidupnya Sendiri
"Karena dua atau tiga tahun ke depan akan banyak industri masuk ke dalam negeri dan mereka akan menjadi angkatan kerja yang mudah mendapatkan lapangan pekerjaan," jelas Ferdinand.
Kedua, pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini memandang bahwa mahasiswa yang turun ke jalan seperti sedang berperang dengan musuh yang mereka tidak kenali.
"Mereka justru memerangi jaminan masa depan, jaminan lapangan kerja untuk mereka," tegas direktur eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) ini.
Menurutnya, mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja tanpa sadar sedang berupaya mempersulit masa depannya, mempersulit lapangan kerja yang akan menjadi solusi bagi pengangguran dan angkatan kerja baru, yaitu mahasiswa, serta anak-anak STM, SMK yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah.
"Ini yang harus disadari segera oleh adik-adik mahasiswa, jangan petantang-petenteng bangga sebagai aktivis, tetapi justru memerangi masa depannya sendiri, mempersulit hidupnya sendiri ke depan," ungkap Ferdinand.
Berikutnya, Ferdinand mengakui bahwa UU Ciptaker tentu tidak mungkin memuaskan semua pihak, dan pasti akan ada perbedaan cara pandang dan cara menilai setiap substansi dalam UU ini.
"Maka, jika ada yang kurang baik ayo kita perbaiki lewat jalur yang benar yaitu melalui JR (judicial review, red) ke MK, bukan bikin kerusuhan di jalanan. Mencintai Indonesia bukan dengan cara bikin kerusuhan, bikin keonaran dan bikin kekacauan," tutur Ferdinand.
Terakhir, soal ultimatum 8x24 jam yang diberikan BEM SI kepada Presiden Jokowi, hal itu menurutnya suatu hal yang biasa diucapkan dalam orasi-orasi.
Ferdinand Hutahaean menanggapi BEM SI yang menyampaikan ultimatum ke Presiden Jokowi soal UU Cipta Kerja, simak untaian kalimatnya.
- Spesialis Permenkes
- Soal Upacara HUT ke-79 RI di IKN, RK Bilang Fasilitas Penunjang Sudah Selesai Dibangun
- Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Jokowi: Harus Optimistis Menang
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Kunker ke NTB, Presiden Jokowi & Mentan Amran Bersepeda di Lombok
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?