Benarkah Banyak yang Tinggalkan Jakarta Pada 2 Desember?

Benarkah Banyak yang Tinggalkan Jakarta Pada 2 Desember?
Demo 4 November. Foto: dok,JPNN

jpnn.com - JAKARTA-- Tokoh agama Romo Benny Susetyo mengatakan, kasus yang menjerat calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hingga memicu aksi-aksi pengerahan massa, bergeser pada isu rasial.

Pengaruhnya bahkan mulai dirasakan hingga ke daerah-daerah.

"Jadi ketegangan itu tergeser, buka semata Ahok (panggilan akrab Basuki,red) tapi etnis tertentu yang jadi sasaran kebencian. Ujaran itu kan nyata," ujar Benny di sela-sela seruan bersama tokoh dan masyarakat sipil, menyikapi kondisi kebangsaan akhir-akhir ini, di Hotel Atlet Century, Senin (28/11).

Menurut Romo Benny, ujaran-ujaran kebencian sangat terasa di media sosial.

Eskalasinya bahkan terus meningkat, sehingga dikhawatirkan membuat rasa takut kelompok minoritas hadir.

Apalagi baru-baru ini muncul aksi pelemparan bom molotov ke sebuah tempat ibadah di Samarinda, hingga menewaskan seorang bocah.

Romo Benny melihat, karena kekhawatiran yang ada, tak tertutup kemungkinan sejumlah masyarakat minoritas dengan kemampuan finansial cukup baik, bakal ke luar negeri pada 2 Desember mendatang.

"Jadi energi negatif karena pengaruh medsos yang menyebarkan kebencian ini, harus segera diakhiri. Lihat dalam percakapan sehari-hari, itu jadi peringatan bahwa persoalan kemajemukan, keragaman, kebhinekaan  harusnya sudah selesai. Jangan lagi persoalan kekerasan menghantui, seolah jadi sesuatu yang mengancam keutuhan bangsa ini," pungkas Romo Benny.

JAKARTA-- Tokoh agama Romo Benny Susetyo mengatakan, kasus yang menjerat calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hingga memicu aksi-aksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News