Benarkah Testis Kambing Pacu Gairah Seks?

Benarkah Testis Kambing Pacu Gairah Seks?
Benarkah Testis Kambing Pacu Gairah Seks?

BEBERAPA hari lagi kita akan berhari raya Kurban. Di hari raya ini sebagian masyarakat akan menikmati makanan yang mengandung daging kambing atau daging sapi.
-----------
Ary F Syam-Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM
-----------

Jika ingat daging kambing saya ingat  beberapa mitos yang sangat diyakini masyarakat kebenarannya.

Mitos pertama, masyarakat yang kebetulan diketahui tekanan darahnya rendah atau hipotensi (TD < atau = 90/60) akhirnya meningkatkan makan daging kambing  agar tensinya naik.

Tekanan darah rendah bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena perdarahan, kurang minum sampai dehidrasi karena berbagai sebab, kelelahan atau kurang tidur.

Tensi yang rendah juga dapat disebabkan karena gangguan pada jantung baik karena kelainan katup atau serangan jantung bahka gagal jantung. Tapi pada sebagian masyarakat tanpa melihat kenapa TD-nya rendah langsung menkonsumsi daging kambing secara berlebihan.

Kalau tensi turun karena gangguan jantung konsumsi daging kambing yang berlebihan  justru akan fatal dan memperburuk keadaan.

Dampak langsung akibat menkonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit. Kalau kebetulan mempunyai penyakit GERD (penyakit dimana asam atau isi lambung balik arah ke atas), maka GERD-nya akan bertambah parah setelah menkonsumsi daging kambing berlebihan.

Belum lagi efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah. Apalagi setelah makan kita langsung tidur karena kekenyangan.

BEBERAPA hari lagi kita akan berhari raya Kurban. Di hari raya ini sebagian masyarakat akan menikmati makanan yang mengandung daging kambing atau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News