Benarkah Vape Lebih Aman Bagi Kesehatan Dibanding Rokok Konvensional?
jpnn.com - Rokok elektrik alias vape menjadi sangat populer sebagai pengganti rokok konvensional. Vape diyakini tak mengandung banyak zat racun seperti yang dijumpai pada rokok konvensional, sehingga diduga cukup aman bagi kesehatan.
Lalu seperti apa faktanya?
Bagi Anda yang belum tahu, vape adalah rokok elektrik bertenaga baterai. Agar dapat berfungsi dengan semestinya, vape menggunakan cairan berbahan kimia berisi gliserin yang dicampur dengan nikotin dan zat perisa (essence), misalnya buah-buahan, kue atau mentol.
Berbeda dengan rokok biasa, nikotin yang terkandung di dalam cairan vape bukan didapat dari proses pembakaran tembakau. Nikotin pada vape berasal dari proses ekstraksi secara kimiawi.
Vape vs rokok konvensional
Pada rokok konvensional, ratusan bahkan ribuan zat beracun dihasilkan dari pembakaran tembakau. Inilah alasan yang membuat rokok konvensional terbukti dapat memicu kanker paru dan beberapa penyakit lain yang juga berbahaya, seperti penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Bagaimana dengan vape? Apakah dengan tidak adanya proses pembakaran tembakau membuat vape lebih aman daripada rokok konvensional?
Tidak, karena vape juga mengandung zat kimia yang berpotensi merugikan kesehatan. Beberapa zat kimia yang dimaksud, misalnya diasetil, volatile organic compound (VOS), dan beberapa logam berat seperti nikel dan timbal.
Vape diyakini tak mengandung banyak zat racun seperti yang dijumpai pada rokok konvensional, sehingga diduga cukup aman bagi kesehatan. Benarkah hal itu?
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- Liquid Ganja Modus Baru Peredaran Narkoba, Sahroni Minta Polri Gandeng APVI
- Viral Remaja di Klaten Sakit Karena Rokok dan Vape, Dokter Bilang Begini
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
- HKN 2024, Pakta Konsumen Dorong Masyarakat dapat Edukasi Risiko Produk
- Enggak Boleh Utang Rokok, Pria di Jakbar Bakar Warung