Benarkah Virus Corona tidak Berisiko Tinggi Pada Anak-anak?
jpnn.com - Penyebaran virus corona di seluruh dunia semakin dahsyat setiap harinya, termasuk di Indonesia. Akan tetapi, dikabarkan kasus virus corona pada anak kecil tidak berisiko tinggi. Kok, bisa?
Virus corona saat ini di dunia sudah menyentuh angka 119.134 per Rabu (11/3) siang waktu Indonesia bagian Barat. Di Indonesia sendiri, sudah sampai 27 kasus yang sekarang sedang ditangani oleh pemerintah secara intensif.
Jika menilik angka sampai saat ini, maka penyebaran virus corona memang sangat luar biasa. Virus dengan nama lain COVID-19 itu bisa berisiko pada semua orang.
Akan tetapi, sebuah penelitian terbaru menemukan virus corona pada anak kecil tidak terlalu berisiko.
Mungkinkah Anak Kecil Tidak Berisiko Virus Corona?
Melansir dari usatoday.com, sebuah laporan yang dipelopori oleh para pemimpin kesehatan masyarakat internasional menunjukkan bahwa anak-anak tidak terlalu rentan terhadap virus corona.
Menurut sebuah laporan yang dirilis bulan lalu oleh Joint Mission and the World Health Organization-China, individu di bawah usia 18 tahun mengalami "tingkat serangan yang relatif rendah" terkait virus corona, sekitar 2,4%.
Para ilmuwan menemukan, COVID-19 relatif ringan pada individu di bawah 19 tahun. Tercatat hanya sekitar 2,5% dari kasus yang dilaporkan berkembang menjadi penyakit parah dan 0,2% berkembang menjadi penyakit kritis.
Dikabarkan kasus virus corona pada anak kecil tidak berisiko tinggi. Benarkah pernyataan tersebut?
- Dokter Spesialis Penyakit Dalam: Probiotik Penting untuk Mendukung Sistem Imun Si Kecil
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- Rayakan Anniversary ke-20, Momogi Bikin Kompetisi untuk Anak-anak Berkreasi