Benarkah Virus Corona tidak Berisiko Tinggi Pada Anak-anak?

Benarkah Virus Corona tidak Berisiko Tinggi Pada Anak-anak?
Anak-anak memakai masker untuk mencegah penularan virus corona di Tiongkok. Foto: REUTERS/Tyrone Siu/wsj/cfo

The Chinese Center for Disease Control and Prevention mengatakan dalam sebuah laporan bahwa tidak ada anak di Tiongkok di bawah usia sembilan tahun yang meninggal akibat infeksi virus corona.

Tetap Rentan, namun Kemungkinannya Kecil

Di sisi lain, menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes dari KlikDokter, anak-anak tetap rentan terhadap infeksi virus. Tak terkecuali virus corona yang saat ini sedang melanda dunia.

Namun, memang harus diakui bahwa kemungkinan anak-anak terpapar virus macam ini sangat kecil. Dokter Sara mengatakan bahwa ada kondisi yang membuat bayi lebih rendah risikonya tertular coronavirus.

“Ya, bayi dengan usia di bawah lima atau tiga tahun biasanya jarang dibawa ke tempat yang ramai atau kerumunan. Hal ini membuat  mereka punya risiko lebih kecil untuk bertemu banyak orang dan terkena penularan virus dari orang yang bersin atau batuk,” jelas dr. Sara.

Pasalnya, jelas bahwa semakin sering Anda berada di kerumunan, semakin besar pula kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang yang sebenarnya sedang sakit.  Sebab, virus corona sangat rentan di kerumunan.

Walau memang COVID-19 jarang sekali terdengar pada anak-anak kecil, nyatanya semua tetap bisa terkena masalah ini. Apalagi penyakit ini sangat berhubungan dengan daya tahan tubuh dan kebersihan.

Sebaiknya, virus corona pada anak kecil tetap diwaspadai walau risikonya rendah. Selalu perhatikan gejalanya, apakah dialami anak atau tidak. Di sisi lain, bantu mereka juga untuk menjaga kebersihan.(FR/AYU/klikdokter)

Dikabarkan kasus virus corona pada anak kecil tidak berisiko tinggi. Benarkah pernyataan tersebut?


Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News