Benci Ras

Oleh: Dahlan Iskan

Benci Ras
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalangan tertentu di Amerika menganggap semua orang asal Asia sebagai asal Tiongkok.

Baca Juga:

Peristiwanya sendiri Anda sudah tahu: subuh itu Lee turun dari taksi. Dia langsung menuju pintu masuk apartemen. Dia buka pintu itu dengan kartu akses miliknyi. Semua penghuni apartemen punya kartu seperti itu.

Lee tidak memperhatikan keadaan. Dia tidak tahu kalau ada orang yang menguntitnyi. Begitu membuka pintu Lee langsung naik tangga apartemen. Dia tidak menutup pintu itu –otomatis akan menutup sendiri. Mengunci sendiri.

Sebelum pintu itu menutup, seseorang menahan pintu itu. Ia menyelinap. Ia ikut naik tangga ke lantai 1 ketika Lee sudah belok naik ke lantai dua. Ia pun mulai naik ke lantai 2 ketika Lee sudah membelok naik ke lantai 3. Dan seterusnya: ia ikut naik ke lantai 6 ketika Lee sudah terlihat membuka pintu kamar apartemennyi.

Sekali lagi terjadi: Lee tidak menutup pintu kamarnyi –yang memang akan menutup sendiri secara otomatis.

Sebelum pintu itu menutup dengan sempurna, Si Penguntit menahan pintu itu. Ia pun memasuki kamar Lee: menyerang wanita sendirian itu.

Rupanya terjadi perlawanan. Si Penguntit terluka sedikit di badan, tangan, dan pundak. Lee sendiri tewas. Dengan luka sekitar 40 tusukan.

Mayatnyi ditemukan polisi di bak mandi. Ceceran darah di mana-mana. Lee terlihat telanjang di bagian pinggang ke atas. Rupanya dia sudah copot atasan untuk mandi.

Pokoknya orang keturunan Asia kini merasa tidak tenang di Amerika Serikat. Kian lama makin tidak aman. Korban terakhir: Christina Yuna Lee.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News