Bendera Oranye

Oleh: Dahlan Iskan

Bendera Oranye
Foto: Straitstimes

Secara total, sampai kemarin, jumlah yang meninggal mencapai 637 orang. Sudah melebihi korban wabah SARS 18 tahun lalu. Namun, yang berhasil disembuhkan sudah 1.542 orang. 

Di antara tambahan yang meninggal itu terdapat seorang dokter. Hebohnya bukan main. Media sosial seperti kompak: menghujat polisi Wuhan.

Dokter itulah yang memberi peringatan awal datangnya wabah itu. Sebenarnya ia tidak mengada-ada.

Namun, postingan di media sosial yang dilakukan dokter itu dianggap meresahkan. Ia dipanggil polisi. Diperiksa. Lalu diberi surat peringatan: kalau terus mem-posting soal virus seperti itu akan dikenakan hukuman.

Dokter itu sendiri punya bukti: ia sendirilah yang terkena virus itu. Ia kemudian dirawat. Dan kemarin dulu meninggal.

Media sosial kompak menjadikan dokter itu sebagai pahlawan yang mati sia-sia.

Seorang ilmuwan lainnya justru jadi korban media sosial. Ia seorang peneliti virus. Namanya: Shi Zhengli.

Sepuluh tahun lamanya peneliti itu keluar masuk gua gelap nan berbau.

Dokter itu sendiri punya bukti. Ia sendirilah yang terkena virus itu. Ia kemudian dirawat dan kemarin dulu meninggal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News