Bendera Setengah Tiang Untuk Mandela

jpnn.com - TOKOH anti apharteid asal Afrika Selatan, Nelson Mandela, meninggal dunia. Tokoh berpengaruh di dunia ini, akhirnya menghembuskan nafas terakhir usai sakit yang dideritanya. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Afsel, Jacob Zuma.
"Dia sekarang beristirahat. Dia sekarang damai," kata Zuma."Bangsa kita telah kehilangan putra terbaiknya. Orang-orang kami telah kehilangan seorang ayah," tambahnya dalam konfrensi pers, Kamis (5/12) malam.
Mandela yang pernah dipenjara selama 27 tahun karena perjuangannya membela kaum kulit hitam, meninggal dunia dalam usia 95 tahun. Beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatannya terus memburuk.
Rencananya Mandela akan dimakamkan secara militer. Zuma memerintahkan untuk memasang bendera setengah tiang guna menghormati presiden pertama Afrika Selatan itu.
"Apa yang membuat Nelson Mandela besar adalah persis apa yang membuatnya menjadi seorang manusia. Kami melihat dalam dirinya apa yang kita cari dalam diri kita sendiri," kata Zuma mengungkapkan kesedihannya.
Seiring bertambahnya usia dan serangan berbagai penyakit, Mandela akhirnya memilih untuk hidup tenang di rumah masa kecilnya di Cape Eastern Province. Ia kemudian pindah ke rumahnya di pinggiran Johannesburg Houghton, tempat ia menghembuskan nafas terakhir. Meskipun sudah jarang tampil, ketokohan Mandela masih tetap mendapat penghargaan tertinggi bagi bangsa dan dunia.(afz/jpnn)
TOKOH anti apharteid asal Afrika Selatan, Nelson Mandela, meninggal dunia. Tokoh berpengaruh di dunia ini, akhirnya menghembuskan nafas terakhir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza