Benjamin Netanyahu Tamat, Kabar Gembira untuk Palestina?

Benjamin Netanyahu Tamat, Kabar Gembira untuk Palestina?
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. Foto: Middle East Eye

jpnn.com, TEL AVIV - Setelah 12 tahun, Benjamin Netanyahu akhirnya tersingkir dari kursi perdana menteri Israel. Apa arti perubahan besar tersebut bagi Israel dan Palestina?

Parlemen Israel dijadwalkan melakukan pemungutan suara untuk pemerintahan baru hari ini, Minggu (13/6). Kabinet baru ini akan dirancang bersama oleh pemimpin oposisi tengah Yair Lapid dan ultra nasionalis Naftali Bennett.

Bennett, jutawan teknologi mandiri, akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun sebelum Lapid, mantan host TV kenamaan, mengambil alih.

Mereka akan memimpin pemerintahan yang terdiri atas partai-partai dari semua spketrum politik, termasuk untuk yang pertama kalinya mewakili 21 persen minoritas Arab.

Berbeda dengan Netanyahu yang menjadikan isu-isu anti-Palestina sebagai dagangan utama, rezim baru ini telah memberi sinyal ingin mengedepankan reformasi dalam negeri.

Meski begitu, prospek berakhirnya konflik Palestina dengan Israel tampaknya tetap kecil. Banyak rakyat Palestina tidak akan tergugah oleh perubahan pemerintahan tersebut. Mereka curiga Bennett akan mengejar agenda sayap kanan yang sama seperti Netanyahu.

Di panggung internasional, dengan kefasihan berbahasa Inggris dan suara bariton yang menggelegar, Netanyahu yang telegenik menjadi wajah Israel. Menjabat sebagai perdana menteri untuk pertama kalinya pada 1990an, dan sejak 2009 sukses melanjutkan empat kali masa jabatan, ia menjadi sosok yang terpolarisasi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Kerap dipanggil dengan sebutan Bibi, Netanyahu dicintai oleh para pendukung garis kerasnya dan dibenci oleh para krittikus. Sidang korupsinya yang sedang berlangsung, tuduhan yang dibantah oleh Netanhyahu, hanya memperparah perbedaan.

Kekuasaan 12 tahun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan berakhir hari ini, Minggu (13/6)

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News