Benteng Marlborough Kokoh, Pernah Dibakar Rakyat Bengkulu

Benteng Marlborough Kokoh, Pernah Dibakar Rakyat Bengkulu
Benteng Marlborough. Foto: Ken Girsang/JPNN.com

Keunikan lain, meski tembok cukup tinggi namun dapat dengan mudah dinaiki dari bagian dalam lewat keempat sudut tembok yang terlihat menyerupai kaki kura-kura. Bagian yang menjorok ke luar benteng ini dulunya disebut bastion.

Bagian ini juga dimanfaatkan untuk menyerang musuh. Di masing-masing bastion bagian atas masih terdapat satu meriam. Lengkap dengan lingkar besi, sehingga memudahkan meriam untuk diputar. Selain itu juga dilengkapi celah segitiga untuk menembak musuh dari segala arah.

Meski cukup kokoh dan rasanya sulit ditembus, catatan memperlihatkan benteng Marlborough setidaknya pernah empat kali dikuasai pihak lain.

Antara lain pada 1719, rakyat Bengkulu menyerang dan membakar benteng Marlborough saat hampir selesai dibangun. Penyebabnya, rakyat Bengkulu merasa dirugikan. Kemudian pada 1760, diserang dua kapal Perancis yang memiliki 500 orang awak.

Pada 1807 terjadi pemberontakan petani terhadap penerapan sistem pemaksaan tanam kopi. Thomas Parr dibunuh di kediamannya (Mount Fellix) dan dimakamkan di sekitar Benteng Marlborough.

Jepang juga diketahui pernah menjadikan benteng Marlborough sebagai pertahanan pada 1942-1945. Di bawah pemerintah Indonesia, benteng Marlborough awalnya juga sempat dijadikan markas tentara. Namun kini telah menjadi cagar budaya.

Untuk diketahui, Kerajaan Inggris memberi nama benteng Marlborough sebagai penghormatan pada komandan militer Inggris bernama John Churchill yang dikenal dengan sebutan “The First Duke of Marlborough”. ***


Tercatat, rakyat Bengkulu pernah menyerang dan membakar benteng Marlborough saat hampir selesai dibangun.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News