Benteng Marlborough Kokoh, Pernah Dibakar Rakyat Bengkulu

Benteng Marlborough Kokoh, Pernah Dibakar Rakyat Bengkulu
Benteng Marlborough. Foto: Ken Girsang/JPNN.com

Dari ketinggian, jembatan ini terlihat menyerupai leher kura-kura. Bangunan utama terkesan badan kura-kura dan keempat sudut yang dibangun berbentuk persegi lima dan menjorok ke luar benteng, menyerupai kaki kura-kura.

Setelah menyeberang jembatan, pengunjung harus melewati sebuah pintu besar terbuat dari besi padat yang sangat tebal. Pintu itu sampai saat ini masih berfungsi dengan baik.

Begitu melewati pintu gerbang, kekokohan benteng yang dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Callet ini semakin terlihat nyata. Tembok yang ada ternyata sangat tebal, berkisar tiga meter dengan tinggi 8,65 meter.

Tembok juga dibuat dua lapis. Jarak tembok bagian luar dan dalam sekitar tiga meter, menciptakan lorong di sepanjang tembok yang dibagi menjadi ruangan-ruangan. Tebal tembok bagian dalam mencapai 1,85 meter.

Menurut informasi, ruangan-ruangan itu dulunya difungsikan sebagai kantor, gudang persenjataan dan perlengkapan. Kemudian, ruang perlindungan dan tempat tahanan.

Di bagian dalam benteng juga terdapat terowongan yang kini panjangnya hanya tinggal enam meter, lebar dua meter. Terowongan dimaksudkan sebagai jalan untuk melarikan diri ketika benteng berhasil dikuasai musuh.

Terowongan kabarnya dulu tembus ke beberapa tempat di bagian luar benteng. Namun karena pergerakan tanah, terowongan menjadi tertutup.

Melihat lebih jauh struktur benteng yang memaksimalkan pemanfaatan dua lapisan tembok kokoh yang ada, tak heran di bagian dalam hanya terlihat hamparan halaman luas dengan sepuluh meriam tua tersusun berjajar. Saat ini hanya ada satu pohon besar, dengan beberapa bangku tempat pengunjung beristirahat sejenak.

Tercatat, rakyat Bengkulu pernah menyerang dan membakar benteng Marlborough saat hampir selesai dibangun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News