Bentrok di Puncak Berlanjut, 49 Orang Tewas

Bentrok di Puncak Berlanjut, 49 Orang Tewas
Bentrok di Puncak Berlanjut, 49 Orang Tewas

Sebagai anggota DPRD, Pelinus mendesak Kapolda Papua untuk segera menyelesaikan persoalan di Kabupaten Puncak dengan menurunkan tim investigasi ke Kabupaten Puncak, sebab hasil pantauannya di lapangan, ada salah satu kubu yang terlibat bentrok itu sudah memanfaatkan senjata api. "Ini terbukti dengan adanya 9 orang tewas karena terkena serangan senjata api," tegasnya.

"Jika ingin pemilukada Gubernur Papua juga berjalan di Puncak, maka harus ada keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan di Puncak ini," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga berharap aparat kepolisian segera memroses hukum aktor penyebab konflik di Puncak. "Mereka (aktor itu) sudah membuat konflik di Puncak, namun ironisnya, aktor tersebut kini berkeliaran bebas di luar Kabupaten Puncak. Karenanya kami minta aktor di belakang bentrok di Puncak untuk diproses secara hukum, sebab setelah konflik, mereka tinggalkan Puncak, dan masyarakat yang terus baku hantam," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Plt Kepala Sekretariat Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/1) mengatakan dengan melihat kondisi keamanan dan jatuhnya korban jiwa yang sampai saat ini masih terjadi akibat perang atau bentrok antara pendukung calon bupati Simon Alom dan pendukung calon bupati Elvis Tabuni, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi Papua, DPRP dan MRP serta aparat keamanan baik Polri dan TNI harus duduk bersama untuk segera mencari solusi penyelesaian bentrok antara pendukung calon bupati di kabupaten yang memiliki ibu kota di Ilaga tersebut.

JAYAPURA - Bentrok antar kelompok warga pendukung pasangan calon bupati di Kabupaten Puncak (pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya), Provinsi Papua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News