Bentrok Kopassus vs Brimob di Mimika, Nasir Djamil Sebut Cara Kurangi Arogansi

Bentrok Kopassus vs Brimob di Mimika, Nasir Djamil Sebut Cara Kurangi Arogansi
Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamili. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil mengatakan perlu ada kemauan dari pimpinan TNI dan Polri menggelar kegiatan yang melibatkan melibatkan personel kedua institusi tersebut di level bawah.

Hal itu disampaikan Nasir Djamil terkait insiden bentrokan antara personel Kopassus dan Brimob di Mimika, Papua pada Sabtu (27/11) lalu

"Kegiatan yang dibarengi dengan edukasi serta patuh kepada Sapta Marga dan Tribrata adalah cara mengurangi arogansi kedua belah pihak," kata legislator Fraksi PKS itu melalui layanan pesan, Senin (29/11).

Di sisi lain, Nasir Djamil menyarankan negara juga perlu memerhatikan kesejahteraan para prajurit TNI agar kecemburuan sosial bisa dikurangi dan dihindari. 

"TNI pascareformasi lebih banyak di barak. Sementara Polri bisa masuk ke semua sudut aktivitas masyarakat karena tupoksinya menghendaki demikian," beber dia.

Seperti diberitakan, k eributan terjadi antara anggota Kopassus TNI  AD yang tergabung dalam Satgas Nanggala engan Brimob dari Satgas Amole, Sabtu (27/11) lalu.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan insiden anggota Kopassus vs Brimob itu terjadi di Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepat di depan Mess Hall, Mimika, Papua.

“Ini adalah insiden kesalahpahaman,” ujar Kombes Kamal ketika dikonfirmasi, Senin (30/11).

Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil menyebutkan cara mengurangi arogansi yang harus dilakukan menyikapi bentrok Kopassus vs Brimob di Mimika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News