Bentuk Paguyuban Rektor untuk Cegah Radikalisme di Kampus
jpnn.com, MALANG - Persebaran paham radikal yang menyasar para mahasiswa baru (maba) mendapat atensi khusus dari Polres Malang Kota.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri membentuk Paguyuban Rektor untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Kami temui rektor dan membentuk Paguyuban Rektor, nanti ketika sudah terbentuk kami ambil langkah untuk mencari solusi atau cara tindakan efektif untuk antisipasi radikalisme di kampus," ujar Asfuri di Mapolres Malang Kota, Selasa (24/7).
Dia menyebutkan, di Malang Kota ada sekitar 56 kampus. Dari beberapa kampus itu, beberapa sudah ada bibit-bibit radikalisme.
Hal itu diketahui dari informasi intelijen dan juga monitoring di media sosial. "Jadi, ada kelompok di kampus yang mencoba menanam paham radikal," tambah dia.
Biasanya, yang disasar adalah mahasiswa baru yang akan masuk pada Agustus dan September mendatang. Pelakunya melakukan perekrutan dengan cara memberikan indekos gratis.
“Nanti, dari situ dilakukan brainwash (cuci otak) atau paham radikalisme," sambung dia.
Untuk itu, dia meminta agar para maba untuk memperhatikan siapa saja teman yang menawarkan kosan gratis dan mengajak pengajian tidak jelas.
Persebaran paham radikal yang menyasar para mahasiswa baru (maba) mendapat atensi khusus dari Polres Malang Kota.
- Soroti Data BNPT, Sahroni Minta Guru Jadi Garda Terdepan Mencegah Bibit Radikalisme
- Sambut Calon Mahasiswa Tahun Ajaran 2024, SI-UK Indonesia Hadirkan Beragam Program Beasiswa
- Cegah Penyebaran Paham Radikal di Pemprov DKI, Heru Budi Gandeng BNPT
- Komjen Boy Rafli Sebut PMI di Negara Maju Rawan Terpapar Paham Radikal
- Awal 2023, Peminat Universitas Terbuka Tembus 133 Ribu, Wow!
- BNPT Apresiasi Peran Aktif Wali Kota Tasikmalaya Dalam Mencegah Penyebaran Terorisme