Soroti Data BNPT, Sahroni Minta Guru Jadi Garda Terdepan Mencegah Bibit Radikalisme

Soroti Data BNPT, Sahroni Minta Guru Jadi Garda Terdepan Mencegah Bibit Radikalisme
Wakil Ketua Komisi III DRPR RI Ahmad Sahroni. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta guru menjadi garda terdepan dalam mencegah tersebarnya bibit radikalisme di kalangan siswa.

Hal itu disampaikan Sahroni menanggapi pernyataan Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Solihuddin Nasution yang mengharapkan guru menjadi agen pencegahan radikalisme di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Sebab, dari hasil penelitian BNPT, rentang umur yang paling mudah terpapar radikalisme yaitu anak muda berusia 13-32 tahun, sehingga peran guru dinilai sangat penting.

Menanggapi hal itu, Sahroni pun mendorong BNPT terus mengoptimalkan edukasi kepada para guru terkait metode pencegahan paham radikal di lingkungan sekolah.

"Saya sepakat sekali, guru harus menjadi garda terdepan dalam mencegah tersebarnya paham radikal, terorisme, karena anak-anak muda, terutama be?rusia 13-18 tahun paling banyak menghabiskan waktunya di lingkungan sekolah," kata Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/11).

Untuk itu, dia meminta BNPT lebih mengoptimalkan pelatihan kepada para guru tentang bagaimana menangkal paham radikal yang berpotensi menyasar pa?ra pelajar.

"Kalau perlu BNPT beri tugas khusus yang akan dimonitor secara berkala," ujar Sahroni.

Dia memahami banyaknya sekolah di seluruh tanah air tidak mungkin bisa dijangkau satu per satu oleh BNPT. Namun, dia berharap lembaga itu tetap bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memaksimalkan programnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni minta para guru jadi garda terdepan pencegah bibit radikalisme di kalangan siswa dan lingkungan sekolah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News