Polres Surabaya Tanamkan Pemahaman Kebangsaan ke Mahasiswa
jpnn.com, SURABAYA - Polrestabes Surabaya terus melakukan langkah antisipasi pascaserangan teror bom yang terjadi di sejumlah gereja pada 13 Mei 2018 lalu.
Salah satunya dengan gencar melakukan aksi penangkalan paham radikal terhadap mahasiwa yang ada di Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudy Setiawan mengatakan, penangkalan paham radikal dilakukan dengan cara menggelar seminar tingkat nasional.
“Bagaimana menanamkan pemahaman kebangsaan ke mahasiswa dan cara-cara apa yang harus dilakukan supaya radikalisme itu tidak berkembang,” kata dia di Mapolrestabes Surabaya, Senin (23/7).
Selain itu, pihaknya juga bermitra dengan pemerintah kota Surabaya yang senantiasa melakukan pembinaan ke masyarakat akan bahayanya paham radikal.
Salah satu aksi yang dilakukan antara pemkot dan polrestabes yakni menggelar razia terhadap indekos di sejumlah wilayah. Hal tersebut dilakukan agar petugas bisa mendata warga pendatang yang ada.
Tak hanya itu, Polrestabes Surabaya juga aktif menangkal pemahaman radikal di media sosial. Rudy yang juga mantan penyidik utama Bareskrim ini mengaku telah bekerja sama dengan komunitas netizen di Surabaya.
“Kami prinsipnya daripada diserang, lebih baik kami yang menyerang duluan. Jadi di medsos kami juga berperang,” tandas dia. (mg1/jpnn)
Polrestabes Surabaya terus melakukan langkah antisipasi pascaserangan teror bom yang terjadi di sejumlah gereja pada 13 Mei 2018 lalu.
- Geruduk DPR, PAMI Kembali Sampaikan Tolak Wacana Hak Angket Pemilu
- USAID TEMAN LPDP Tawarkan Beasiswa ke Amerika Serikat untuk Mahasiswa Indonesia
- Ahmad Sahroni Memotivasi Ratusan Mahasiswa Peserta Kampus Merdeka
- Startup Cleansheet Beri Beasiswa Bagi Mahasiswa IPB, Targetkan Biayai 1.000 Pelajar
- Polemik Pencabutan KJMU, Anies Bilang Beasiswa Harus Diberikan dengan Nilai Besar
- 25 PTN Jadi Penyelenggara SMMPTN-Barat 2024, Ada 750 Prodi Pilihan Bagi Calon Mahasiswa