Berakhir Sudah Dinasti Hamengku Buwono...

Berakhir Sudah Dinasti Hamengku Buwono...
Sri Sultan HB X. Foto: Guntur Aga/dok.JPNN

Penobatan dilakukan empat menit sebelum dikukuhkan sebagai Sultan Hamengku Buwono X di bangsal Manguntur Tangkil Sitihinggil Keraton Jogja, 7 Maret 1989.

’’Saya waktu itu mendapat bagian sebagai pangeran yang melaporkan kesiapan penobatan sebagai sultan,’’ kenang Yudhaningrat.

Penobatan sebagai putra mahkota dilanjutkan pengangkatan sebagai sultan. Gelar lengkapnya adalah Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Ngalogo Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping Sedasa Ing Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Kini gelar itu ditanggalkan Sultan. Dia mengaku mendapat dawuh (perintah) dari Allah melalui leluhurnya untuk mengganti nama dan gelarnya dengan gelar baru, Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya Ing Mataram Senopati Ing Ngalogo Langgenging Bawono Langgeng Ing Tata Panatagama.

’’Kalau berganti nama dan gelar, berarti dinasti Hamengku Buwono sengaja akan diakhiri sendiri oleh Ngarsa Dalem,’’ ungkap Gusti Yudha menyesalkan.

Gejala itu, lanjut dia, makin kuat dengan dinobatkannya putri sulung kakaknya tersebut dengan gelar GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng Ing Mataram. Gelar tersebut mengisyaratkan putri mahkota yang akan melanjutkan takhta keraton.

Apalagi dalam keterangannya Sultan menyebutkan bahwa GKR Pembayun berhak duduk di Watugilang saat pisowanan di bangsal Sitihinggil.

’’Watugilang hanya untuk putra mahkota. Ini artinya tanda takhta keraton diserahkan kepada GKR Pembayun makin jelas,’’ ungkapnya. (pra/kus/JPG/c5/end)

JOGJAKARTA – Salah seorang adik Sultan, GBPH Yudhaningrat, mengatakan, perubahan nama berikut gelar Sultan Hamengku Buwono X menjadi Sultan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News