Berapa Keuntungan Pedagang Sapi Kurban?

Berapa Keuntungan Pedagang Sapi Kurban?
Sapi kurban. Foto: Arief Budiman/Radar Solo/JPNN.com

jpnn.com, BONTANG - Para pedagang sapi kurban mengaku hanya mendapatkan keuntungan maksimal Rp 1 juta per ekor.

Pasalnya, sejumlah biaya lain yang yang harus dikeluarkan seperti untuk transportasi, pembelian makanan dan minuman, hingga izin lokasi penjualan.

"Sapi kami datangkan dari Sulawesi. Cukup banyak pengeluaran sampai ke Sangatta (Kutai Timur, Kaltim, red). Makanya, paling besar untung kami dalam satu ekornya hanya Rp 1 juta saja," ujar Arham.

Karenanya, ia mengklaim berdagang di Kutim lebih banyak beramal ketimbang mengambil untung dari penjualan.

Terlebih, tahun ini dipastikan minat masyarakat berkurang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penghasilan cukup melimpah.

"Kalau sebelumnya 90 ekor bisa habis. Sekarang ini kami bawa 80 ekor, baru beberapa saja yang laku. Sepertinya agak berkurang minat pembeli. Mungkin karena defisit juga," kata Arham, seperti diberitakan Bontang Post (Jawa Pos Group).

Hal senada juga diutarakan Sarre. Pedagang sapi di APT. Pranoto ini mengaku, tidak mendapatkan banyak keuntungan dari bisnisnya ini.

"Jarang yang beli. Tidak seperti tahun lalu. Padahal harga cukup terjangkau. Antara Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Kemungkinan sampai hari H masih banyak tersisa. Kemungkinan akan dipotong lalu dijual eceran saja. Tidak mungkin dikembalikan lagi ke Sulawesi," kata Sarre. (dy)

Para pedagang sapi kurban mengaku hanya mendapatkan keuntungan maksimal Rp 1 juta per ekor.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News