Beras Buatan Berbahan Kulit Pisang, Lebih Murah, Bernutrisi Tinggi

jpnn.com - Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), Malang, melakukan penelitian untuk mencari bahan pangan alternatif.
Fajar Rifa’i, Mohammad Lutfi Alibi, dan Lanny Julistian memanfaatkan bahan-bahan yang selama ini dipandang sebelah mata.
ASHAQ LUPITO - Malang
Beras analog atau beras buatan yang diproduksi oleh Fajar, Lutfi, dan Lanny memang sedikit berbeda dengan beras dari padi. Mulai dari bentuk, warna, dan rasanya juga berbeda.
Beras yang diberi nama Betul (kependekan dari beras natural) itu lebih mirip dengan tiwul (makanan yang dibuat dari singkong) instan.
Baik dari sisi bentuk maupun rasanya. Ketika dimasak, Betul mengeluarkan aroma seperti singkong rebus.
”Agar lebih nikmat, beras Betul sangat cocok disajikan dengan garam dan parutan kelapa muda,” kata Fajar, ketika ditemui bersama Lutfi dan Lanny di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), beberapa waktu lalu.
Kebanyakan orang mungkin akan berpikir bahwa Betul terbuat dari singkong. Memang benar. Tapi, masih ada bahan-bahan lain yang digunakan. Yakni kulit pisang, jagung, dan tepung maizena.
Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), Malang, melakukan penelitian untuk mencari bahan pangan alternatif.
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Harga Pangan Hari Ini, Ada Apa dengan Cabai Rawit Merah