Beras Buatan Berbahan Kulit Pisang, Lebih Murah, Bernutrisi Tinggi

Beras Buatan Berbahan Kulit Pisang, Lebih Murah, Bernutrisi Tinggi
Dari kiri: Fajar Rifa’i, Lanny Julistian, dan Mohammad Lutfi Alibi saat mengikuti kompetisi di Universitas Hasanuddin, Makassar, April lalu. Foto: Fajar Rifa’i for Radar Malang

Dari keempat bahan utama pembuat Betul, bahan kulit pisang yang mungkin membuat Anda bertanya-tanya. Berbeda dengan buahnya, kulit pisang selama ini memang jarang dimanfaatkan untuk makanan manusia.

Kulit pisang lebih banyak digunakan untuk pakan ternak. Tapi, kalau Anda tahu, kulit pisang ternyata memiliki kandungan nutrisi yang tak kalah jika dibandingkan dengan manfaat buahnya.

Fajar menyatakan, kulit pisang mengandung zat antioksidan. Zat ini seperti diketahui memiliki banyak manfaat. Mulai dari menangkal radikal bebas, mencegah penuaan dini, hingga mencegah kanker.

Selain itu, kulit pisang juga mengandung vitamin A. ”Kulit pisang juga aman untuk dikonsumsi orang-orang yang memiliki penyakit diabetes,” ujar Fajar yang menjadi ketua kelompok penelitian Betul.

Fajar mengungkapkan, beras analog sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Penelitian serupa pernah dipublikasikan Institut Pertanian Bogor (IPB) beberapa tahun silam.

Tapi, beras analog yang dibuat oleh IPB, bentuknya lebih mirip plastik. ”Sehingga banyak orang yang meragukan beras analog,” kata mahasiswa semester VI ini.

Penelitian yang dilakukan oleh IPB itu coba disempurnakan oleh tiga mahasiswa Fakultas Peternakan UB. Meski selama ini lebih banyak bergulat dengan hewan ternak, mahasiswa Fakultas Peternakan ini juga sering ditantang untuk membuat produk-produk makanan manusia.

Fajar menyatakan, penelitian soal beras analog, mereka lakukan pada 2016 lalu. Setelah menjajal berbagai bahan, mereka mendapatkan komposisi pas dari perpaduan singkong, jagung, kulit pisang, serta tepung maizena.

Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), Malang, melakukan penelitian untuk mencari bahan pangan alternatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News