Beras Buatan Berbahan Kulit Pisang, Lebih Murah, Bernutrisi Tinggi

Beras Buatan Berbahan Kulit Pisang, Lebih Murah, Bernutrisi Tinggi
Dari kiri: Fajar Rifa’i, Lanny Julistian, dan Mohammad Lutfi Alibi saat mengikuti kompetisi di Universitas Hasanuddin, Makassar, April lalu. Foto: Fajar Rifa’i for Radar Malang

Angka itu lebih murah dari beras IR 64 atau beras setra ramos yang harga pasarannya sekitar Rp 8.800 per kilogram. Lalu, bagaimana cara pembuatannya?

Secara sederhana, tiga bahan pembuat beras Betul, yakni singkong, kulit pisang, dan jagung lebih dulu diproses menjadi tepung. Pada proses selanjutnya, tiga bahan itu dicampur dengan tepung maizena.

”Di tahap akhir, ada proses peng-oven-an selama 10 jam,” jelas pemuda kelahiran Ponorogo, 6 Desember 1996 tersebut.

Lebih lanjut, Fajar menyatakan, untuk sementara ini, beras Betul belum mereka komersialkan. Selain belum didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fajar dan timnya masih ingin mengembangkan penelitian mereka.

Mereka ingin beras Betul memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap. Selain itu, beras Betul harus bisa dikonsumsi oleh semua usia.

”Kalau untuk saat ini, beras Betul baru bisa dikonsumsi orang berusia 8 tahun ke atas,” pungkasnya. (*/c2/muf)


Tiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB), Malang, melakukan penelitian untuk mencari bahan pangan alternatif.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News